Ganggang / Alga : si Protista yang mirip tumbuhan
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
( ALGA )
Alga dikatakan sebagai protista mirip tumbuhan karena mempunyai kloroplas / klorofil dan bersifat fotosintetik. Dalam sejarah klasifikasi, alga yang bersel banyak ( multiseluler ) dimasukkan ke dalam kelompok tumbuhan Thallophyta karena tidak memiliki akar, batang dan daun yang sesungguhnya, sedangkan tumbuhan yang termasuk kindom Plantae termasuk Kormophyta karena memiliki akar, batang dan daun yang sesungguhnya. Namun dalam klasifikasi system enam kingdom, saat ini alga multiseluler dimasukkan ke dalam kingdom Protista
Dalam klasifikasi, protista mirip tumbuhan dikelompokkan menjadi berbagai macam filum dengan ciri khas masing-masing. Untuk mengetahuinya, Pelajari tabel Beberapa Filum dari kingdom Protista dengan ciri khasnya berikut ini !
Tabel .Beberapa Filum dari kingdom Protista dengan ciri khasnya
FILUM | STRUKTUR TUBUH | PIGMEN UTAMA | WARNA DOMINAN | GERAK | KOMPO- NEN DINDING SEL | HABITAT |
EUGLE NOPHY TA | Bersel satu (monosel) | Klorofil, Karotin, | Hijau | Ada | Tanpa dinding sel | Air tawar, tanah lembab |
PYRRO PHYTA =DINO FLAGEL LATA Alga api | Satu sel (monosel) | Klorofil, karoten, xantofil | Coklat Keku-ningan | Ada | Selulosa | Air tawar |
CHRYSOPHYTA Alga keema san | monosel dan multi- sel | Klorofil, karoten, xantofil | Kuning keemasan | Tidak | Pectin + silica | Air tawar, air laut |
CHLOROPHYTA alga hijau | monosel dan multi- sel | Klorofil, karoten | Hijau | Yg mono-sel berge-rak | Selulosa | Air tawar, air laut |
PHAEO PHYTA alga coklat | Bersel Banyak /multisel | Klorofil, Fikosantin | Kecokla- tan | Tidak | Selulosa +polisa-karida | Air laut |
RHODO PHYTA alga merah | Bersel banyak /multisel | Klorofil, Fikoeri-trin | Merah | tidak | Selulosa + polisa-ka- Rida | Air laut |
Peranan Monera ( Archaeobacteria dan Eubacteria ) dalam Kehidupan
--kategori: materi kls X/1, peranan monera
Dalam kehidupan sehari-hari , manusia tidak terlepas dari keberadaan Archaeobacteria dan Eubacteria. Di satu sisi banyak anggota Eubacteria dan Archaeobacteria yang bermanfaat bagi manusia dan kehidupan. Akan tetapi tidak sedikit juga anggota Archaeobacteri dan Eubacteria yang merugikan manusia , baik karena menyebabkan berbagai macam penyakit maupun menyebabkan kerusakan pada bahan makanan manusia.
Lebih jelasnya, peran anggota Archeobacteria dan Eubacteria di antara seperti yang tersajikan pada tabel beriku ini.
Tabel .Beberapa Anggota Archaeobacteria dan Eubacteria, serta peranannya dalam kehidupan
NO | NAMA GENUS / JENIS | PERANAN DALAM KEHIDUPAN | KET. |
1. | Acetobacter aceti | Mengubah etanol menjadi asam asetat ( asam cuka ) melalui proses oksidasi | + |
2. | Acetobacter xylinum | Melakukan fermentasi pada air kelapa membentuk nata de coco | + |
3. | Bacillus anthracis | Menyebabkan penyakit anthraks pada sapi | - |
4. | Clostridium botulinum | Menghasilkan racun botulinum pada makanan kaleng yang sudah lama | - |
5. | Clostridium tetani | Menyebabkan penyakit tetanus pada manusia | - |
6. | Escherichia coli | Menguraikan sisa-sisa makanan di usus besar manusia dan membentuk vitamin K. Selain itu menjadi indicator air yang tercemar tinja | + |
7. | Diplococcus pneumoniae | Menyebabkan peradangan pada paru-paru | - |
8. | Mycobacterium tuberculosis | Menyebabkan penyakit TBC | - |
9. | Nitrosomonas, Nitrosococcus /bakteri nitrit | Membantu proses daur biogeokimia senyawa nitrat ( menguraikan senyawa amnonia menjadi senyawa nitrit ) | + |
10. | Nitrobacter ( bakteri nitrat ) | Membantu proses daur biogeokimia senyawa nitrat ( mengubah senyawa nitrit menjadi senyawa nitrat ) | + |
11. | Neisseria gonorrhoe | Menyebabkan penyakit kencing nanah ( penyakit kelamin ) pada manusia | - |
12. | Pseudomonas cattleyae | Menyebabkan penyakit pada tanaman anggrek | - |
13. | Pseudomonas cocovenans | Menghasilkan racun asam bongkrek pada tempe bongkrek | - |
14. | Pasteurella pestis | Menyebabkan penyakit pes pada manusia | - |
15. | Streptomyces griceus | Menghasilkan antibiotic streptomisin | + |
16. | Streptomyces aureofaciens | Menghasilakn antibiotic aureomisin | + |
17. | Thiobacillus ferroxidans | Menguraikan sulfur dalam batuan menjadi asam sulfat | + |
18. | Vibrio comma | Menyebabkan penyakit kolera | - |
19. | Salmonella typhosa | Penyebab penyakit tifoid | - |
20. | Ruminococcus albus | Memecah senyawa selullosa di dalam usus sapi | + |
21. | Lactobacillus casei | Berperan dalam pembuatan keju | + |
22. | Rhizobium leguminosorum | Bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan, mampu menambat nitrogen bebas dari udara | + |
23. | Propionibacterium shermani | Berperan dalam proses pembuatan keju | + |
24. | Treponema pallidum | Menyebabkan penyakit sifilis ( raja singa ) pada manusia | - |
25. | Lactobacillus bulgaricus | Melakukan fermentasi susu menjadi yoghurt | + |
VARIABEL dan Macamnya
--kategori: biologi umum, Biometri
Untuk dapat memahami konsep-konsep biometri dan melakukan penelitian / eksperimen dalam biologi. Kita perlu mengetahui pengertian variabel , dan macam-macam variabel.
Apa pengertian variabel ?
Variabel atau peubah adalah sesuatu hal atau sifat yg specifik atau khas yg mencirikan sesuatu gejala yg membedakannya dengan gejala lainnya.
Contoh : tinggi badan, berat badan, warna rambut, panjang tungkai, dll.
Macam-macam variabel.
1. Variabel kualitatif, yaitu variabel yg tdk dapat dinyatakan dg angka. Disebut juga dg atribut. Variabel ini terdiri atas kategori-kategori. Misal : variabel jenis kelamin terdiri atas kategori laki-laki dan kategori wanita, variabel jenis pupuk terdiri atas kategori pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kimia buatan., dan lain sebagainya. ( silahkan cari contoh lainnya ).
Beberapa variabel kualitatif dapat diurutkan peringkatnya, shg variabel yg demikian disebvt variabel berperingkat ( ranked variabel ).misalnya : jenis ternak, tingkatannya 1. Ternak kecil 2. Ternak besar, jenis burung ( 1.burung herbivora, 2.burung karnivora, 3.burung omnivora ). Dan lain-lain.
2. Variabel kuantitatif.
Merupakan variabel yg dapat dinyatakan dg angka, dapat diukur secara numerik shg disebut juga variabel terukur.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH terhadap PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan. Dalam pengaruhnya, antara faktor satu dengan faktor lain saling berinteraksi dan tidak bisa berdiri sendiri.
Secara garis besar, faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 kelompok , yakni :
1. Faktor Eksternal ( Faktor luar )
2. Faktor internal ( faktor dalam )
Untuk lebih jelasnya, baca dan pelajari uraian berikut.
A. Faktor Luar ( faktor eksternal )
Yakni, faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor ini meliputi komponen fisik, kimia maupun biologi.
Beberapa faktor luar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain :
1.Air dan Mineral
- berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Defisiensi / kekurangan salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban / kandungan air dalam udara
berpengaruh terhadap kecepatan evapotranspirasi, yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
3. Suhu
Suhu atau temperatur udara di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.Misalnya : suhu optimum tanaman kelapa akan berbeda dengan suhu optimum tanaman kentang.
4.Cahaya
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat, tetapi vital bagi tumbuhan terutama untuk pertumbuhan dan pembentukan klorofil.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran, sehingga kita mengenal adanya kelompok tumbuhan hari pendek ( berbunga ketika periode penyinaran kurang dari 12 jam/hari, contoh: strowberi, dahlia, aster, krisan )- tumbuhan hari panjang ( berbunga ketika periode penyinaran lebih dari 12 jam/hari, contoh : lyci ) dan tumbuhan hari netral ( pembungaan tidak diperangaruhi oleh periode penyinaran, contoh : bunga matahari, bunga mawar )
B. Faktor Dalam ( faktor internal.
Faktor dalah adalah semua faktor berpengaruh yang berada di dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Faktor dalam meliputi :
1.Faktor hereditas.
Hereditas/keturunan/genetis merupakan faktor yang menentukan sifat-sifat fenotif tumbuhan.Misalnya : postur tubuh, rasa buah, sifat batang, bentuk daun dll.
2. Hormon.
Hormon pada tumbuhan lebih tepat disebut sebagai zat tumbuh atau fitohormon. Peranan utama hormon adalah sebagai regulator yang disintesis pada bagian tertentur dari tumbuhan dan aktif pada bagian tumbuhan lainnya seperti akar, batang, daun , bunga maupun buah.
Beberapa macam zat tumbuh dan fungsinya, antara lain :
a.Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
Peranan auksin antara lain :
- memacu pembelahan dan pemanjangan sel meristem ( primer maupun sekunder ) terutama pada ujung akar dan ujung batang ( dominasi apikal )
- meningkatkan perkembangan bunga dan buah, termasuk pembentukan buah tanpa penyerbukan ( partenokarpi )
b.Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin antara lain :
- mempengaruhi pertumbuhan batang tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
- perkecambahan biji
- dormansi biji
c.Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini membantu auksin dalam merangsang pembelahan sel. Meningkatkan pembesaran sel, menghilangkan dominansi apikal, mengendalikan pembungaan dan pembuahan.
d.Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua, berperan dalam pematangan buah. Juga memperbaiki kondisi batang yang lemah ( batang menjadi tebal ), memacu pembungaan.
e.Asam absisat
Keberadaan hormon ini dapat menyebabkan peluruhan bunga, buah dan daun ( absisi ), merangsang dormansi. Tingkat konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan gugurnya daun, menghambat peningkatan auksin dan giberelin.
f.Kalin
Hormon yang merangsang pembentukan organ tumbuhan pada saat organogenesis, terdiri dari :
- Rhizokalin ( mempengaruhi pembentukan akar )
- Kaulokalin ( mempengaruhi pembentukan batang )
- Filokalin ( mempengaruhi pembentukan daun )
- Antokalin ( mempengaruhi pembentukan bunga )
g.Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.
Secara garis besar, faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 kelompok , yakni :
1. Faktor Eksternal ( Faktor luar )
2. Faktor internal ( faktor dalam )
Untuk lebih jelasnya, baca dan pelajari uraian berikut.
A. Faktor Luar ( faktor eksternal )
Yakni, faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor ini meliputi komponen fisik, kimia maupun biologi.
Beberapa faktor luar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain :
1.Air dan Mineral
- berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Defisiensi / kekurangan salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban / kandungan air dalam udara
berpengaruh terhadap kecepatan evapotranspirasi, yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
3. Suhu
Suhu atau temperatur udara di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.Misalnya : suhu optimum tanaman kelapa akan berbeda dengan suhu optimum tanaman kentang.
4.Cahaya
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat, tetapi vital bagi tumbuhan terutama untuk pertumbuhan dan pembentukan klorofil.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran, sehingga kita mengenal adanya kelompok tumbuhan hari pendek ( berbunga ketika periode penyinaran kurang dari 12 jam/hari, contoh: strowberi, dahlia, aster, krisan )- tumbuhan hari panjang ( berbunga ketika periode penyinaran lebih dari 12 jam/hari, contoh : lyci ) dan tumbuhan hari netral ( pembungaan tidak diperangaruhi oleh periode penyinaran, contoh : bunga matahari, bunga mawar )
B. Faktor Dalam ( faktor internal.
Faktor dalah adalah semua faktor berpengaruh yang berada di dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Faktor dalam meliputi :
1.Faktor hereditas.
Hereditas/keturunan/genetis merupakan faktor yang menentukan sifat-sifat fenotif tumbuhan.Misalnya : postur tubuh, rasa buah, sifat batang, bentuk daun dll.
2. Hormon.
Hormon pada tumbuhan lebih tepat disebut sebagai zat tumbuh atau fitohormon. Peranan utama hormon adalah sebagai regulator yang disintesis pada bagian tertentur dari tumbuhan dan aktif pada bagian tumbuhan lainnya seperti akar, batang, daun , bunga maupun buah.
Beberapa macam zat tumbuh dan fungsinya, antara lain :
a.Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
Peranan auksin antara lain :
- memacu pembelahan dan pemanjangan sel meristem ( primer maupun sekunder ) terutama pada ujung akar dan ujung batang ( dominasi apikal )
- meningkatkan perkembangan bunga dan buah, termasuk pembentukan buah tanpa penyerbukan ( partenokarpi )
b.Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin antara lain :
- mempengaruhi pertumbuhan batang tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
- perkecambahan biji
- dormansi biji
c.Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini membantu auksin dalam merangsang pembelahan sel. Meningkatkan pembesaran sel, menghilangkan dominansi apikal, mengendalikan pembungaan dan pembuahan.
d.Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua, berperan dalam pematangan buah. Juga memperbaiki kondisi batang yang lemah ( batang menjadi tebal ), memacu pembungaan.
e.Asam absisat
Keberadaan hormon ini dapat menyebabkan peluruhan bunga, buah dan daun ( absisi ), merangsang dormansi. Tingkat konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan gugurnya daun, menghambat peningkatan auksin dan giberelin.
f.Kalin
Hormon yang merangsang pembentukan organ tumbuhan pada saat organogenesis, terdiri dari :
- Rhizokalin ( mempengaruhi pembentukan akar )
- Kaulokalin ( mempengaruhi pembentukan batang )
- Filokalin ( mempengaruhi pembentukan daun )
- Antokalin ( mempengaruhi pembentukan bunga )
g.Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.
PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN
--kategori: materi klsXII/1, Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan
ya... setelah 3-7 hari setelah kita menanam biji kacang dalam tanah , muncullah sesosok tumbuhan kecil dari dalam tanah tempat kita menanam biji kacang.
Dalam biologi, fenomena ini dikatakan bahwa biji kacang tersebut telah tumbuh / mengalami pertumbuhan.
Lalu, apa sebenarnya pertumbuhan itu ?
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
PERTUMBUHAN dapat didefinisikan sebagai proses pertambahan ukuran sel atau organisme . Pertumbuhan ini bersifat irreversibel dan bersifat kuantitatif/ terukur.
PERKEMBANGAN dapat didefiniskan sebagai proses menuju kedewasaan pada organisme yang salah satunya ditandai oleh adanya kemampuan berreproduksi. Perkembangan bersifat irreversibel dan bersifat kualitatif.
Kalau demikian , apa perbedaan antara pertumbuhan dengan perkembangan ?
PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati