Suatu hari disuatu sekolah terdapat
siswi baru, ia masuk di kelas XI IPA I dan membuka pintu, dengan serempak semua
siswa memandang gadis itu, semua orang tersihir olehnya, dengan kecantikannya
dan tubuhnya yang sangat ideal. Gadis itupun mendekati guru yang saat itu
sedang mengajar. Tak lama gadis itu berdiri di depan kelas.
“Perkenalkan nama saya Cansy, saya
pindahan dari Jakarta”
Ujar gadis itu.
Ternyata gadis yang telah menyihir
semua orang itu bernama Cansy, iapun langsung menghampiri bangku yang kosong.
Disamping Cansy terdapat terdapat gadis yang sangat ramah, gadis itu menjulurkn
tangannya.
“ Gue Fanda” Ujar gadis itu.
“Gue Cansy, senang kenalan dengan
kamu” Ujar Cansy.
Pelajaran berjalan dengan lancer tak
lama bel istirahat berbunyi, “Bu Ratna” Guru yang mengajar merekapun langsung
mengakhiri pelajaran. Tak lama Fanda merasa lapar iapun mengajak Cansy untuk ke
kantin.
“Sy kekantin yuk” Ajak Fanda.
“O… iya, gue beresin buku dulu”
Jawab Cansy
Setelah Cansy selesai membereskan
buku mereka langsung pergi kekantin disana Cansy mendapat cerita banyak dari
Fanda, mulai dari sekolah, guru, siswa – siswinya, dan lain – lain. Cansypun
mulai paham soal sekolahannya yang baru. Setelah mereka selesai makan mereka
kembali kekelas dan melanjutkan pelajaran. Tak lama bel pulang berbunyi semua
siswapun pulang begitu juga dengan Cansy.
Pagi telah datang tanda Cansy harus
berangkat kesekolah, iapun berdandan dan setelah pukul 06.30 Cansy berangkat
sekolah diantar oleh sopirnya.
“Deck, gue ikut” Ujar Dicky kakak
Cansy.
Dickypun langsung lari mengejar
Cansy, merekapun berangkat sekolah bareng. Dengan terpaksa Cansy harus
merelakan sedikit waktunya untuk
mengantarkan kakanya. Setelah mengantarkan kakanya Cansypun gentian diantarkan kesekolah,
tetapi sat di jalan tiba- tiba ban mobilnya bocor dengan terpaksa Cansy harus
menunggu sampai ban mobilnya diganti. Namun tak lama jam tangan Cansy
menunjukan jam 06.45 Cansyppun bergagas pergi dari bengkel dan tak lama ada
angkut lewat, iapun naik angkut setelah sampai disekolahan sudah jam 07.10.
gerbang sudah ditutup dan ada seorang guru yang juga di dekat gerbang.
“Bu, tolong buka donk bu” Ujar
Cansy.
“Dari mana kamu?” Tanya guru itu.
“Tadi ….” Jawab Cansy yang terputus.
Guru itupun langsung membukakan pintu gerbang
“Berdiri kamu disana sampai 20
menit” Ujar guru itu sambil menunjuk tiang bendera, Cansypun langsung
menghampiri tiang tersebut.
“Eh, mana tas kamu, biar saya taruh
kelas” ujar guru itu. Cansypun langsung memberikan tasnya. Tak lama setelah
guru itu pergi ada seorang Cowok ganteng, putih, tinggi yang menghampiri Cansy.
Cansy kaget melihatnya.
“Ya Tuhan ganteng banget” desah
Cansy dalam hati.
“Lho telat yea?” Tanya cowok itu
Cansy hanya menganggukan kepalanya.
“Lho telat disaat yang salah,” Ujar
cowok itu.
“Maksud lho?” Tanya Cansy. Tiba –
tiba HP Cansy berbunyi, cowok itupun langsung mengambilnya dari saku Cansy.
“Eh.. kok lho ambil” Ujar Cansy.
“Kalo yang ngukum gue ga’ ada yang
boleh bawa HP” ujar cowok itu.
“Tapikan…” Ujar Cansy.
“Tambah 15 menit lagi “ Ujar cowok
itu.
“Lho gak bias gitu donk” Protes
Cansy.
“Lho mau protes? Semakin lho banyak
bicara semakin gue tambah hukumanya” ujar cowok itu. Cowok itu langsung pergi
ketempat yang teduk sambil membuka – buka isi hp Cansy.
“Gila cantik juga tu cewek “ Ujar
cowok itu.
Cowok it terus memandangi Cansy
setelah 30 menit berdiri dipanasan tiba – tiba Cansy pingsan cowok itupun
segera membopong Cansy ke UKS. Setelah Cansy siuman cowok itu bernafas lega.
“Akhirnya lho bangun juga, nich
minum dulu” Ujar cowok itu sambil menjulurkan segelas the hangat Cansy langsung
meminumnya.
“Udah agak baexan?” Tanya cowok itu.
“Udah” Jawab Cansy.
“Ya udah gue anter ke kelas” Ujar
cowok itu.
Cansypun langsung berdiri, namun ia
tak kuat berdiri kakinya terasa sangat sakit dan iapun menangis.
“Lho kenapa nangis?” Tanya cowok itu.
“Kaki gue sakit banget, ga’ bisa
buat jalan” Jawab Cansy dengan menangis tersedu – sedu.
“masak sich? Ya udah gue anter
pulang aja” Ujar cowok itu.
Cowok itupun langsung keluar meminta
izin, setelah mendapat izin cowok itupun mengantar Cansy pulang. Setelah
mengantar pulang cowok itu kembali ke sekolah.
Waktu begitu cepat berlalu malampun
telah datang dengan berbaring ditempat tidur Cansy membayangkan wajah cowok
itu.
“Dia manis, ganteng, putih, tinggi
tapi nyebelin juga sich” Desah Cansy dalam hati. Di tenpat yang berbeda cowok
itu memikirkan Cansy.
Cewek itu cantik banget, gimana yea
keadaannya sekarang, gue kangan bangen banget” Ujar cowok itu.
Malam itu begitu cepat berlalu
pagipun kini telah tiba saatnya semua siswa masuk sekolah. Cowok itupun
bergegas berangkat sekolah, setelah sampai disekolah cowok itu langsung menuju
kelas XI IPA I.
“Pagi Fanda sapa cowok itu”.
“Pagi juga Andes”
Sapa balik Fanda. Ternyata cowok itu bernama Andes.
“Oy, cewek yang duduk bareng lho itu
mana?” Tanya Andes.
“Yea elah ternyata lho kesini Tanya
Cansy” ujar Fanda
“Cansy ? jadi cewek itu namanya
Cansy?” Tanya Andes
“Iya, namanya Cansy, napa? Lho suka
yea..?” Tanya Fanda
“Apaan sich lho” jawab Andes. Andespun langsung pergi, setelah istirahat Andes datang lagi.
“Apa lagi An? Lho cari Cansy?” Tanya
Fanda.
“Iya kok dari pagi dia ga’ ada” Jawab
Andes.
“Cansy ga’ berangkat, katanya
kakinya sakit” Jawab Fanda.
“Apa???” Ujar Andes shock.
“Ya Allah kakinya sakit gara – gara
gue” Desah Andes dalam hati.
“Lho kenapa?” Tanya Fanda.
“Eg” Jawab Andes dengan sedih.
“Gue duluan yea” Ujar Andes.
Fandapun hanya terdiam, Andespun pergi dengan
penuh kesedihan.
Hari silih berganti tiga hari sudah
Cansy tidak masuk sekolah. Seperti hari – hari sebelumnya Andes selalu
menanyakan Cansy pada Fanda, namun saat mereka berbicara berdua tempaknya Cansy
masuk kelas, namun ia tak jadi setelah melihat Andes.
Iapun lari dan Andes mengejarnya.
“Hey… tunggu…!!!!” Seru Andes sambil
berlari Cansy tak mendengarkan Andes ia terus berlari setelah Andes
tidak mengikutinya ia pergi ke kelas.
“Hay Sy” Sapa Fanda.
“Hay juga” Jawab Cansy.
“Lho tadi kenapa lari?” Tanya Fanda.
“Dia orang yang buat gue sakit “ Jawab
Cansy.
“Apa?? Andes
buat kaki lho sakit?” Ujar Fanda tidak percaya.
“Iya,” Jawab Cansy.
“Eg mungkin, Andes
itu orangnya baik banget apalagi ama seorang cewek” jawab balik Fanda
“Terserah lho dech” Ujar Cansy. Tak
lama guru yang mengajarpun datang, pelajaran telah dimulai selama beberapa jam.
“Teeeet…teeeet” bel istirahat
berbunyi semua aktifitas mengajar dihentikan sejarak, para siswa pergi keluar
kelas. Namun Fanda dan Cansy tidak keluar kelas. Tiba – tiba datang Andes.
“Hay Fanda…
Hay juga Cansy” Sapa Andes.
“Hay, sini gabung bareng kita” Ujar
Fanda Andespun masuk kedalam kelas dan ikut gabung dan saat itu Cansy ingin
pergi namun tangannya digandeng oleh Fanda.
“Emm….. udah sembuh Sy?” Tanya Andes
Cansypun tak menghiraukannya ia malah membaca buku.
“ Cansy….!!!! Lho gak sopan banget
sich” Bentak Fanda.
“Penting yea, dia salah aja gak
minta maaf” ujar Cansy sambil menyindir Andes
“Iya – iya, gue tau gue salah, gue
minta maaf yea Sy, gue nyesel udah buat lho kayak’ gini “ ujar Andes
“Trus Hp gue mana??” Tanya Cansy
sambil menjulurkan tangannya.
“Ada dirumah” Jawab Andes. Mendengar jawaban
Andes itu Cansy langsung pergi dan Andes
mengejarnya.
“Sy, tunggu!!!” Teriak Andes setelah
lama berjalan akhirnya Cansy berhenti.
“Mau lho apa?? Lho udah buat kaki
gue sakit, HP gue udah lho sita trus apa lagi yang lho mau dari gue?” Tanya
Cansy.
“Sorry sy, gue nyesel udah nglakuin
itu” Jawab Andes.
“Alach, lho itu cowok yang paling
jahat yang pernah gue temui, dan Andes hanya
terdiam bagaikan patung.
Setelah bel pulang Cansy langsung
pulang, saat di pintu gerbang ternyata jemputannya belum datang akhirnya iapun
jalan kaki, setelah berjalan beberapa meter ia terserampet mobil, tiba – tiba
iapun pingsan, setelah ia sadar ia sudah ada dirumah sakit.
“Mama…. Esah Cansy perlahan.
“Sayang …” Ujar ibunya menghamping
Cansy dengan tangisan bahagia, Ayah, Kaka, serta Andes
mendekati Cansy.
“Ma, aku kenapa?” Tanya Cansy.
“Tadi kamu terserempet mobilnya Andes” Jawab ibunya sambil membelai rambut putrid
kesayangannya tiba – tiba dokter datang.
“Maaf pasien harus istirahat” Ujar
dokter semua orang pergi meninggalkan Cansy seorang diri terbaring di tempat
tidur.
“Om,
Tante, maafkan saya, saya tidak sengaja menyerempet Cansy” Ujar Andes.
“Iya, gak apa – apa’ jawab Ayah
Cansy.
“Oh, kalau’ boleh setelah Cansy
pulang dari rumah sakit Cansy biar berangkat bareng saya saja” Tawaran Andes
“Oh, yea boleh kok” Jawab Ayah Cansy.
Selang beberapa minggu Cansypun
sembuh dan berangkat sekolah, saat keluar rumah ia terkejut melihat Andes ada di luar.
“Andes…..
lho ngapain?” Tanya Cansy
“Nunggu lho, Jawab Andes.
“Siapa yang suruh lho nunggu gue?”
Tanya Cansy.
“Ortu lho” Jawab Andes.
“Apa???” Ujar Cansy shock.
Cansy bergegas lari kedalam rumah dan menemui
kedua orang tuanya.
“Mama…!!!!” Teriak Cansy.
“Ada apa Sy? Bukannya udah siang? Ntra kamu
telat lagi” Ujar Mamanya
“Kakak mana?” Tanya Cansy.
“Udah berangkat aja” Ujar Mamanya
sambil mendorong Cansy keluar.
“Ayo sy” Ujar Andes
Cansy langsung naik motor Andes, saat sampai di sekolah berpasang – pasang mata
melihat mereka.
“Gila cocok banget tuh” Ujar salah satu
siswa.
Setelah selesai parker motor Andes dan Cansypun masuk kekelas masing – masing. Dan
mereka menjalankan aktifitasnya dengan baik. Setelah pelajaran selesai siswa
langsung pulang, Cansypun mencari Andes. Dan
tiba – tiba Andes datang menghampirinya
“Eem… Sy, gue masih ada rapat OSIS,
lho tunggu bentar yea,” Ujar Andes.
“Iya, Jawab Cansy.
“Sy, kita buat pertandingan basket
yuk” Ajak Fanda.
“Ayo” Jawab Cansy.
“Ya udah ayo bareng gue” Ujar Andes.
Merekapun berjalan bareng sambil
bercanda, saat di dekat kolam tak sengaja Andes
mendorong Fanda sehingga Fanda menyenggol Cansy, dan Cansy terjatuh kekolam
tersebut.
“Cansy teriak Fanda. Andes langsung menolong Cansy yang masuk dalam kekolam.
“Lho gak papa?” Tanya Andes.
“Baju gue” Ujar Cansy sambil memegang
bahunya Andes langsung memakaikan jaketnya
ketubuh Cansy.
“Udah,” Ujar Andes.
“Tapikan…” Ujar Cansy yang terpotong.
“Ayo kita pulang” Ajak Andes
andespun langsung mengambil motornya dan menghampiri Cansy, Cansy langsung naik
“Paling anggota OSIS gue telat” Ujar
Andes.
Andespun langsung menyalakan mesin
sepeda motornya. Saat di jalan Cansy memegang erat tubuh Andes,
“Sy lho ga’ papakan” Tanya Andes.
Cansy hanya menggelengkan kepalanya.
Setelah sampai dirumah Andes langsung pergi.
“Gue pergi dulu yeach” Ujar Andes.
Cansypun hanya membalas seyuman.
Iapun segera masuk ke kamar dan berganti baju. Setelah itu ia segera tidur di
tempat tidurnya sambil merenung.
“Bener juga kata Fanda, dia emang
baik” Ujarnya tak lama ia merenung ia terlelap tidur.
Malampun datang, makan malam
tersedia dimeja makan semua keluarga sudah ada di meja makan namun Cansy tak ada
saat itu.
“Cansy mana ky?” Tanya Ayahnya.
“Entar dulu py biar aku panggil” Ujar
Dicky, Dickypun menghampiri kamar Cansy, ia membuka pintu kamarnya, dan ia
mendekati Cansy yang sedang tidur, Dicky memegang tangan adeknya itu.
“Astaga, panas banget’ Ujar Dicky.
“Mama…Papa…!!!!!! Teriak Dicky kedua
orang tua Dicky berlari ke kamar Cansy dengan cemas
“ada apa ky?” Tanya Mamanya cemas
“Cansy panas banget ma” Jawab Dicky.
Ibunya langsung membawanya
kerumasakit, setelah sampai di rumah sakit ibunya menangis tersedu – sedu dan
tak lama Andespun datang.
“Tante Cansy kenapa?” Tanya Andes.
“Eg tau tiba – tiba tadi dia panas”
Jawab Ibu Cansy tak lama seorang Dokter keluar dari runganan tempat Cansy
dirawat.
“Cansy sakit apa dok?” Tanya Ibunya.
“Dia cumin butuh istirahat” Ujar
dokter itu semua orangpun bernafas lega, dan Cansy segera dibawa pulang.
Setelah sampai dirumah Cansy segera masuk kamar di dampingi dengan kedua orang
tuanya. Diluar Dicky dan Andes berbincang –
bincang.
“Em… tadi kenapa Cansy kak?” Tanya Andes.
“Gue ga’ tau tiba – tiba dia panas”
Jawab Dicky.
Karya : Rini Wulandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar