Pada suatu hari ada sepasang sahabat
mereka adalah Charil dan Cansy, mereka bersahabat sudah sejak kecil dan mereka
saling mengerti satu sama lain. Kini mereka sekolah di SMA Favoritorit di
Bandung.
Suatu pagi saat istirahat mereka
lewat di depan lapangan basket, tak sengaja mereka melihat seorang cowok
tampan, manis, bersih, tinggi, oh…… cewek mana sich yang ga’ tertarik di tambah
lagi dia itu pintar dan jago main basket. Tak lama cowok itupun melihat mereka.
Hati mereka pun bagai melayang di angkasa. Dan cowok itupun menghampiri Charil
dan Cansy.
“Misi mbak, ada apa yak ok dari tadi
liatin kok gak kedip?” Tanya cowok itu dengan halus.
“Oh, gak kok mas, cuman kagum aja
liat mas main” Jawab Cansy
“Oe gitu, oh ya namanya siapa?” Tanya
Cowok itu. Charil langsung menjulurkan tangannya.
“Gue Charil” ujar Charil.
“Oh, lho Charil kalo’ kamu?” Tanya
Cowok itu sambil tersenyum.
“Gue (sambil menjulurkan tangan)…”
ucap Cansy yang terpotong oleh Charil.
“Dia cansy kak, kalau kakak siapa?”
Tanya Charil.
“Gue Anka Saputra anak XII” Jawab
Cowok itu.
Cansy hanya terdiam sedangkan Charil
terus bertanya pada Anka. Namun Anka sadar dengan kediaman Cansy.
“Lho kok diam aja sich” Tanya Anka.
“Sory gue mesti pergi” jawab Cansy
dan bergegas pergi.
“Hey…. Tunggu.. !!! “teriak Anka.
Cansy pun tak menghiraukan teriakan
Anka iapu langsung pergi ke kelas. Sedangkan Charil masih bersama Anka.
“Gue bingung kenapa dia pergi?”
Tanya Anka sambil memegang kepalanya.
“Udah dia memang gitu, paling dia
pergi keperpus” Jawab Charil.
“Oe, emang kelas dia dimana?” Tanya
Anka.
“Dia dikelas X A“ Jawab Charil.
“Oe…. Ya udah y gue duluan” Ucap Anka.
Anka pun langsung pergi meninggalkan
Charil. Dan Charil pun juga pergi menuju kelas. Dikelas dia melihat Cansy duduk
merenung sendiri.
“Hay, sy….” Sapa Charil.
“Hay juga” Jawab Cansy sambil
merengut.
“Lho kenapa?” Tanya Charil gue baik
– baik aja kok cha” Jawab Cansy.
“Kok cha sich” tegur Charil
“Udah bagus itu kok” Jawab Cansy.
“Oh yea..???” Tanya Charil dengan
lebay.
Tak lama Pak Ali datang dan memulai
pelajaran setelah pukul 14.00 bel pulang berbunyi semua siswa mengemas ngemas
buku dan bersiap pulang. Setelah pak Ali keluar kelas anak – anak mengikuti
dari belakang.
“Gue duluan ya Sy, soalnya ada
acara” ujar Charil yang tampak buru – buru
“Iya, lho duluan aja” jawab Cansy.
Setelah selesai mengemas buku yang
berceceran di meja Cansy langsung keluar, dan betapa terkejutnya setelah ia tau
ternyata dari tadi ia ditunggu Anka.
“Lho keluarnya lama banget sich“ Ujar
Anka.
“Anka… lho ngapain disini??” Tanya
Cansy.
“Motong rumput…..., yea nunggu lho
lach” Jawab Anka.
“Ha..ha.. lagian ngapain nunggu
gue?” Tanya Cansy dengan senyum kecil.
“Lho manis juga yea kalok lagi
senyum” ucap Anka sambil melirik Cansy.
“Apaan sich lho” Jawab Cansy.
“Oy, Lho mau langsung pulang “ Tanya
Anka.
“Eg, entar gue mau ke took buku, mau
beli buku buat dibaca” Jawab Cansy.
“Oh, sama donk, yaudah bareng yea” Ajak
Anka.
“Oh ya sudah” Jawab Cansy.
Merekapun pergi dan naik mobil,
setelah sampai di took buku mereka segera mencari buku
“Gue Bantu lho cari buku yea, ntar
gentian” Ujar Anka.
“Oh, yea udah, tapi kalok lama ga’
papa yea” Jawab Cansy.
Ankapun hanya membalas senyuman,
Cansypun langsung pergi menuju rak buku yang bertuliskan “Novel” ia pun mencari
– cari buku yang dia sukai.
“Nah ketemu” Ujar Cansy.
“Udah ketemu bukunya?” Tanya Anka.
“Udah, Nie Novel yang aku cari”
Jawab Cansy.
“Oe.lho suka baca Novel yea” Tanya
Anka.
“Ea, oy, lho mau cari buku apa?”
Tanya Cansy.
“Kimia, “Jawab Anka dengan singkat
Cansy langsung menggelandang Anka ke suatu rak buku.
“Nah, nie tempat kalo’ mau cari buku
kimia” Kata Cansy
“Oh, jadi di sini” Jawab Anka.
Ankapun memilih – milih buku dan tak lama ia
menumukan buku yang ia cari
“Dapet juga bukunya” Ucap Anka.
“Coba liat (mengambil nuku ditangan
Anka)” Kata Cansy.
“Oh, kalo’ kaya’ gini gue pinter”
ujar Cansy.
Mereka langsung pulang, dan Anka
mengantarkan Cansy pulang. Malam telah tiba Cansypun duduk di jendela sambil
melihat keindahan malam
“Malam yang indah Q ga’ nyangka
ketemu orang kayak “Anka” malam yang indah gue lagi seneng banget……” curhat
Cansy pada malam yang Indah.
Tanpa Cansy bayangkan ternyata
Charly dan Anka juga merasa senang.
“Duh kenapa yea kepikiran Anka terus
guekan jadi ga’ bias belajar.” Ujar Charly
“Tapi dia ganteng banget “ Lanjut
Charli di tempat lain Anka berangan – angan.
“Dia Cantik, putih, lumayan tinggi,
rambunya panjang, matanya sangat lentik, apalagi kalo senyum oh….. hatiku
bagaikan melayang dilangit” Ujar Anka sambil senyum – senyum sendiri.
Malampun berlalu sangat cepat, sang
mentari mulai menyinari hari, Cansy pun mulai siap – siap dating sekolah, jam
dinding yang dipasang di kamar Cansy menunjukan pukul 06.30 Cansypun langsung
keluar dari kamar, di meja makan
terdapat Ayah, Ibu, dan Kakak Cansy, Eza itulah nama kakak Cansy yang kuliah di
salah satu Universitas ternama di bandung.
“Kak, ayo buruan ntar telat lho” Ajak
Cansy.
“Kamu ga’ sarapan dulu?” Tanya kak
Eza.
Cansypun mengambil sepotong roti dan pergi ke
mobil.
“Kak Eza buruaan….!!!!“ Teriak Cansy.
Ezapun langsung berlari dan menyalakan mesin mobil, tak lama Cansypun sampai
disekolah, ia langsung pergi ke kelasnya. Tiba – tiba Anka datang menghampiri
Cansy sambil membawa setumpukan buku.
“Cansy….” Sapa Anka.
“Hey. Ada apa kak, panggil Anka aja,” Ujar Anka.
“Ea dech,” Jawab Cansy.
“Oy, lho kemaren bilang lho pinter
kimiakan” ujar Anka sambil duduk didekat Cansy.
“Trus kenapa?” Tanya Cansy.
“Lho ajarin goe yea” Pinta Anka.
“Ok….” Jawab Cansy.
Cansypun mengajari Anka, tak lama
kemudian bel pertama berbunyi tanda pelajaran dimulai, dan taklama dari itu bel
berbunyi lagi tanda istirahat, semua siswa pergi keluar, dan tiba – tiba dating
segerombolan cewek gaul. Dan so pasti brandal, semua siswa cewek ga’ ada yang
berani dengannya, merekapun masuk ke kelas X A dan menghampiri Cansy.
“Lho yang namanya Cansy?” Tanya
salah satu cewek itu sambil memukul meja
“Iya,gue Cansy, ada apa? “Tanya
Cansy.
“Eh, lho itu masih anak kelas satu,
lho ga’ usah ngimpi terlalu tinggi dech” Ujar cewek itu.
“Masud kalian apaan sich?” Tanya
Cansy.
“(Menarik rambut Cansy) eh lho ga’
usah belaga’ bago’, lho itu ga’ usah dekat, ama cowok yang namanya Anka“ Ujar
cewek itu.
Gerombolan cewk itu langsung pergi
meninggalkan Cansy. Semua siswa hanya terdiam melihat Cansy dan tak lama Charil
datang.
“Sy, lho ada masalah ama mereka ?“ Tanya
Charil.
“Eg, emang mereka itu siapa ?“ Tanya
Chansy.
“Mereka itu anak kelas XII yang
selalu gue critain lho itu” Jawab Charil
“Apa????? Jadi mereka itu yes!,
Vanessa, Fanda, dan Marsela?” Tanya Cansy.
Charli hanya menganggukan kepala,
dan Cansy sangat shock setelah tau siapa mereka, mulai saat itu Cansy mulai
menjauhi Anka. Namun semalan Cansy menjahui, Anka terus mendekati Cansy. Hingga
pada suatu hari saat pulang sekolah Anka menunggu Cansy di depan pintu kelas
Cansy. Tak lama kemudian Cansy keluar dari kelas, sebenernya Cansy melihat Anka
tapi dia tak acuh, Ankapun langsung memegang tangan Cansy.
“Sy, lho kenapa sich sekarang
berubah?” Tanya Anka.
“Sory gue baru – baru,“ Jawab Cansy.
Tiba – tiba ada seorang teman Cansy
yang bernama Mey, May mendekati mereka.
“Sy bukannya lho udah diperingatin
ama Yessy sebulan yang lalu?” Tanya May yang langsung pergi begitu saja.
“Apa?? Yessy meringatin lho ??
meringatin apa?? Supaya jangan dekat – dekat am ague?” Tanya Anka Cansy tak
berani berkata ia hanya diam seribu kata.
“Jawab Cansy” Bentak Anka dengan
keras.
Cansy kaget dan langsung pergi dengan air mata
yang terus keluar dari matanya.
“Astaga…… kenapa gue bentak dia”
ujar Anka sambil memukul kepalanya.
Ankapun langsung pergi menemui Yessy
dengan keadaan yang eber “emosinya berat” Anka mengetok pintu rumah Yessy. Taklama seorang gadis berpakaian ketat
membuka pintu.
“Nyari siapa den?” Tanya gadis itu
“Lho pembantu?” Tanya Anka
“Iya den, aden cari siapa?” Tanya gadis itu.
“Gila pembantu aja pakaiannya kaya’
gitu udah dandannya menor lagi” Ujar Anka dalam hati sambil melihat pembantu
itu.
“Yessy dimana?” Tanya Anka.
“Ada sebentar yea den” Jawab pembantu itu
sambil berjalan menuju kamar Yessy. Tak lama keluar menghampiri Anka.
“Hey, ka gue ga’ nyangka lho bakal
datang kerumah gue” Ujar Yessy.
“Eh, ga’ Usah ke ‘Pd an dech,” Jawab
Anka.
“Trus lho kesini mau ngapain?” Tanya
Yessy.
“Lho sebulan yang lalu ngomong apa
ama Cansy?” Tanya Anka dengan pelan.
“Maksud kamu apaan sich,Cansy itu
siapa?”jawab Yessy?” belaga’ tidak tau.
“Lho ga’ usah bohong, sebenarnya mau
lho apa kenapa lho itu harus ngusir semua Cewek yang dekat gue?” Bentak Anka.
“Semua itu gue lakukan karma gue
suka ama lho Anka” Jawab Yessy.
“Sorry gue gak ada perasaan apa –
apa ama lho, udah ada Cewek lain di hati gue“ Jawab Anka.
Ankapun langsung pergi meninggalkan
Yessy yang menangis dia langsung pergi kerumah Cansy.
“Tok…tok…tok…” Suara ketakutan Anka
taklama Ezapun membuka pintu.
“Cari siapa?” Tanya Eza.
“Cansy ada kak?” Tanya Anka.
“Cansy lagi nangis di kamar dia gak
bisa diganggu” Jawab Eza.
“Tapi ini penting kak, Q mau ngomong
bentar aja ama Cansy” Ujar Anka.
“Lho yang buat Adex kesayangan gue
nangis ?” Tanya Eza.
“Tapi Q gax bermaksud kak” Jawab
Anka.
“Brengsek lho yea“ Ujar Eza dengan
memukul Anka.
“Q tau kakak emosi tapi Q ingin
ketemu sama Cansy kak“ Ujar Anka.
Eza sudah emosi berat dan ia ingin menonjoknya
namun Cansy datang.
“Udah kak “ Ujar Cansy.
“Cansy….” Ujar Anka yang datang
menghampiri Cansy.
“Lho mau ngapain kesini ?” Tanya
Cansy sambil menangis.
Anka langsung
menggelandang Cansy pergi dan ia
membawa Cansy ke taman.
“Lho mau apa lagi sich ?”Tanya Cansy.
“Sy, gue minta maaf, tapi gue sayang
ama lho sy.” Ujar Anka.
“Sebenarnya gue juga suka ama lho
ka, tapi Yessy …” Jawab Cansy.
“Lho tenang aja, Yessy urusan gue “ Jawab
Anka.
Cassy hanya tersenyum, sambil melihat Anka.
“Jadi kamu mau gak jadi pacar gue ?”
Tanya Anka sambil memegang tangan Cansy.
Cansy pun hanya mengangguk, Anka
langsung memeluk Cansy.
Hari begitu cepat berubah pagi pun
telah datang, seperti biasa pukul 06.30 Cansy keluar dari kamarnya, semua orang yang ada di ruang makan
menatap Cansy.
“ Ada apaan sich ?“ Tanya Cansy heran.
“ Di luar siapa ?“ Tanya Eza.
“ Ya mana gue tau“ Jawab Cansy.
“ Liat dulu donk “ Ujar Mamanya.
Cansypun keluar rumah dan betapa terkejutnya
saat ia melihat siapa yang ada di luar.
“ Anka …” Ujar Cansy.
“ Hay… “ Jawab Anka.
Cansypun langhsung lari kedalam rumah.
“ Udah buruan berangkat “ Ujar Ayahnya.
“ Ayah gax marah ?” Tanya Cansy.
“ Kamu pasti udah bisa bedain “ Jawab Ayahnya.
.
Cansypun langsung keluar menemui
Anka, dan mereka berangkat sekolah. Setelah sampai di sekolah mereka bertemu
Yessy.
“ Anka … “ Ujar Yessy.
“ Apa Yes ?” Tanya Anka.
“ Kenapa lho ama Cansy ?” Tanya
Yessy.
“ Dia sekarang jadi pacar gue “ Jawab
Anka.
“Apa ??? “ Jawab Yessy shock ia pun
langsung berlari menuju kelas.
“ Apa ??? Cansy jadian ama Anka ?” Ujar
Charil shock.
Tiba – tiba ia pinsan penyakitnyapun
kumat. Setelah tak lama ia di bawa kerumah sakit, Cansy, Anka, Eza, dan kedua
Orang Tua Charil datang dan cemas akan keadaan Charil.
“ Anka… Anka…“ Ujar Charil tak sadar.
“ Charil “ Teriak kedua Orang Tua
Charil.
“ Anka...Q sayang ama kamu “ Ujar
Charil.
Tiba – tiba air mata Cansy keluar ia tak , menyangka ternyata sahabatnya
suka sama orang yang dia cintai. Cansy pun menggelandang Anka keluar.
“ Kamu kenapa nangis ?” Tanya Anka.
“ Ka, lho tau kan tadi Charil ngomong apa “ Ujar Cansy.
“ Iya terus kenapa ?” Tanya Anka.
“ Gue maul ho jadian ama Charil “ Ujar
Cansy dengan berat hati.
“ Tapi Q cintanya sama kamu “ Jawab Anka.
“ Udahklah kebahagiaan Charil adalah
kebahagiaan ku “ Ujar Cansy.
“ Tapi yang…” jawab Anka memegang
tangan Cansy.
“ I Love U “ Ujar Cansy yang langsung
berlari meninggalkan Anka.
“ Jika itu inginmu aku akan lakuin
demi kamu Cansy “ Ujar Anka dalam hati.
Anka langsung masuk kedalam kamar
tempat Charil di rawat, dan Ankapun
menyatakan cinta pada Charil dan dari luar jendela Cansy menyaksikannya.
“ Ku rela dia untukmu Charil tapi
kamu bangun“ Desah Cansy dalam hati.
Tak lama kemudian Charil siuman.
Semua orang tersenyum lega.
“ Charil “ Ujar Anka.
“ Cansy mana ?” Tanya Charil. Anka
hanya terdiam.
Hari terus berlalu Anka selalu
bersama Charil sampai ia tak ada waktu untuk melihat Cansy. Sampai suatu hari
Charil keluar dari Rumah Sakit. Jelang satu hari ia ingin pergi kerumah Cansy.
Namun setelah sampai Rumah Cansy ternyata Cansy sudah tidak ada disitu ia sudah
pergi ke Jakarta ikut Neneknya dan Cansy hanya
menitipkan surat
untuk mereka.
“ Untuk sahabatku…
Charil gue minta tentang semua yang
gue lakukan ama lho, sorry kalo gue ga’ sempet pamit ama lho …
Say good bay…” Isi surat untuk Cansy.
“Untuk Anka …..
Maaf jika selama ini Q merepotkan kamu,
Q selalu sayang kamu, namun Q lebih memilih sahabatku bahagia daripada Q bahagia tapi sahabatku sakit, Q sekarang di
Jakarta, Q mohon kamu jaga Charil untukku …. “ Isi surat untuk Anka.
Charil dan Anka menyimpan surat itu, waktu begitu
cepat berlalu tak terasa sudah 3 tahun mereka berpacaran. Saat mereka jalan –
jalan di sore hari mereka melihat seorang gadis berambut panjang, tinggi, putih
tampak punggungnya, ia sedang menyiram bunga di halaman rumah Cansy. Charil
menatap gadis itu dengan harapan itu adalah Cansy. Tak lama kemudian gadis itu
menoleh mereka dengan senyum yang sangat manis.
“Cansy …. “Teriak Charil.
“Apa ?? Cansy ?? “Tanya Anka.
Gadis itu langsung lari kedalam
rumah, dengan tangisan yang tersedu – sedu. Charil dan Anka mengikutinya, saat
didepan pintu mereka bertemu Eza.
“Kak cewek tadi itu Cansy yea? Tanya
Charil.
“Oh, ya. Cansy baru pulang tadi pagi
“Jawab Eza.
“Cansy sekarang dimana? “Tanya Anka.
“Tadi lari ke kamar” Jawab Eza.
Charil dan Anka langsung berlari ke
kamar Cansy. Dan mereka mengetuk pintu, setelah dipersilahkan masuk oleh Cansy
mereka masuk.
“Charil, Anka “Ujar Cansy.
Dikamar
Cansy terdapat banyak foto Cansy dengan Charil dan juga Anka.
“Sy, lho punya banyak banget foto Anka” Ucap
Charil.
“Oh ia ya, sebenarnya mau gue kasih
ama lho” Jawab Cansy sambil tersenyum.
“Aduh …. Gue kebelet banget nich,
gue ke toilet dulu yea” kata Charil yang berlari tergesa – gesa
Ankapun mendekati Cansy.
“Cansy, apa rasa itu udah pergi ?
”Tanya Anka, Tiba – tiba air mata Cansy keluar.
“Iya udahlah gue gak mamu liat
Charil sakit” Jawab Cansy.
“Tapi rasa itu masih ada kan … “Tanya Anka.
Cansy hanya terdiam ia tak sanggup
mengatakannya.
“Perasaan itu masih ada dan takkan
hilang, tapi gue ama lho juga sahabat gue “Jawab Cansy.
“Tapi apa itu pantas untukmu ?
“Tanya Anka.
“Ya, “Jawab Cansy dengan singkat.
“Tapi Q tidak, gimana Q bisa liat
orang yang gue sayangi menderita “Ujar Anka.
“Biarkan Q hidup tanpamu Anka,
sekarang kamu milik sahabat gue “Ujar Cansy.
Cansypun datang, Cansy mulai menghapus air matanya.
“Sayang, kita pulang yuk “Ujar
Charil.
“Ya udah ayo, “Jawab Anka.
Charilpun menggelandang Anka, tanpa
Charil sadari Anka memegang tangan Cansy. Ankapun terus menatap Cansy sampai
depan pintu. Cansy hanya membalas senyuman.
Hari berlalu begitu cepat. Pagi –
pagi sekali Cansy berangkat ke Jakarta.
Dan tak lupa ia menitipkan surat
pada kakaknya. Tak lama setelah Cansy pergi Charil datang bersama Anka. Lalu
mereka di beri surat.
“Untuk sahabatku ….
Charil kamu baik – baik ya disitu, Q
selalu berdoa agar hubungan lho ama Anka langgeng terus, kabarin gue kalo lho
mau meried…” surat
untuk Charil.
“Untuk orang yang Q sayangi …..
Anka gue tau berat unntuk lho terima
semua ini tapi gue harus relain lho untuk sobat gue, jaga dia yea, jangan
pernah sakiti dia. “Isi surat
untuk Anka.
Sambil mengambil surat itu, iapun membacanya.
“Apa ?? Jadi sebenarnya lho itu
sukanya ama Cansy ? Tanya Charil shock …
“Iya … dan Cansy nyuruh gue buat
suka ama lho karma dia tau kalo lho suka ama gue. “Jawab Anka.
“Cansy gue gak nyangka lho sebaik ini”
Ujar Charil
Karya : Rini Wulandari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar